Bagaimana Mengenal Kepribadian Seseorang Melalui Metode MBTI?

 


Pernahkah kamu merasa kehilangan pemahaman tentang dirimu sendiri? Seketika kamu berada dalam situasi di mana tidak lagi paham apa yang kamu inginkan atau butuhkan.

Lalu, pernahkah kamu merasa tidak mampu memahami orang lain? Kamu merasa apa yang dia lakukan tidak masuk akal atau berbeda jauh dari bagaimana kamu melakukannya. Jika kamu merasa demikian, sudah saatnya kamu mengenal kepribadianmu dan orang lain lebih jauh lagi, nih!

Tahukah kamu, mengenali kepribadian dapat dilakukan dengan banyak cara. Selain menilai menggunakan cara pandangmu sendiri, kamu juga dapat menggunakan sarana lain, seperti meminta feedback dari orang lain atau menggunakan tes psikologi sebagai sarana.

Apa sih gunanya tes psikologi?

Tentu saja untuk membantumu memotret keadaanmu saat ini menggunakan kacamata psikologis. Dengan bantuan tes psikologi, kamu jadi mampu melihat banyak hal dari dirimu yang sebelumnya tak kamu sadari. Penting sekali, kan?



Salah satu tes psikologi yang cukup populer untuk mengenali kepribadian yaitu MBTI. MBTI atau the Myers-Briggs Personality Test adalah tes kepribadian berisi pertanyaan-pertanyaan terhadap preferensi seseorang di empat domain berbeda.

Dari penilaian keempat domain ini, kamu akan dikelompokkan dalam satu dari 16 tipe kepribadian yang tersedia. Dari pengelompokkan tersebut, kamu diharapkan dapat lebih mudah untuk memahami kesukaan, ketidaksukaan, kekurangan, kelebihan, jenis karir yang cocok untuk dipilih, serta kecocokan dengan orang lain di sekitarmu. Penasaran dengan tes MBTI? Yuk, baca lebih lanjut artikel ini.

 

Sebenarnya, kapan awal mula hadirnya tes MBTI ini?

MBTI awalnya dikembangkan pada tahun 1940-an oleh Katharine Cook Briggs dan putrinya, Isabell Briggs Myers. MBTI sendiri dikembangkan berdasarkan tipologi kepribadian yang diciptakan oleh psikoanalis Carl Jung yang sangat menarik perhatian Briggs dan Myers.

Berharap teori pengelompokkan kepribadian ini dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata, Briggs dan Myers mulai mengadakan riset dan pengembangan indikator terhadap tipe-tipe kepribadian agar dapat digunakan untuk memahami perbedaan tiap-tiap karakter individu saat Perang Dunia II. Kemudian, dikeluarkanlah tes kepribadian MBTI pertama yang disebarluaskan secara langsung oleh kedua penciptanya kepada keluarga dan sahabat dekat untuk diisi menggunakan pulpen dan pensil. 

 

Hingga saat ini, Tes MBTI terus menerus dikembangkan. Bahkan, kamu saat ini dengan mudah dapat mengambil tes tersebut secara online menggunakan gadget-mu sendiri.

Lalu, apa yang akan dinilai dari tes MBTI?

Seperti penjelasan sebelumnya, Tes MBTI akan menilai empat domain dari kepribadianmu. Empat domain tersebut masing-masing terbagi menjadi dua jenis. Kombinasi dari jenis-jenisnya yang akan menentukan kelompok kepribadianmu. Nah, apa saja sih jenis-jenisnya? Ini dia!

Extraversion (E) - Introversion (I)

Menurut teori tipe psikologi yang dibuat oleh Carl Jung, pembagian ekstrovert dan introvert merujuk kepada bagaimana manusia berinteraksi dengan manusia lainnya.

Kemudian, banyak juga teori yang menyatakan extraversion sebagai kecenderungan seseorang menerima dan menyalurkan energinya. Buat orang-orang yang memiliki kecenderungan extrovert, mereka lebih sering mengikuti kegiatan yang terdiri dari interaksi sosial yang intens dan merasa bersemangat saat menghabiskan waktu bersama orang lain.

Berkebalikan dengan itu, seorang introvert cenderung lebih sering menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri. Mereka lebih senang dengan interaksi yang dalam dan intim bersama sedikit orang, serta merasa lebih bertenaga ketika menghabiskan waktu secara personal.

Membedakan seseorang menjadi ekstrovert atau introvert bukanlah hal yang mudah. Ekstrovert dan introvert bukanlah dua hal yang hitam-putih, jika bukan yang satu, maka yang lainnya.

Sebaliknya, menurut salah seorang bagian Departemen Psikologi di Northwestern University, Dr. Dan McAdams (2017), ekstrovert dan introvert adalah suatu spektrum dengan rentang tertentu. Kamu dapat menjadi sangat dominan ekstrovert atau introvert, tetapi kamu tidak dapat menjadi 100% introvert atau introvert. Artinya, kemungkinan besar kamu merupakan kombinasi antara keduanya.

 

Sensing (S) - Intuition (N)

Kamu tentu sering bertemu orang lain yang belajar dengan spirit 'learning by doing'.  Mereka senang melibatkan diri mereka dengan pengalaman-pengalaman baru agar dapat terjun langsung di bidang tersebut agar berkesempatan belajar dari pengalaman itu. Karena mereka mendalami dunia praktis, pemikiran mereka pun cenderung lebih practical dan realistis ketika menghadapi suatu masalah.

Sementara itu, ada pula orang-orang yang lebih mengandalkan intuisinya. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk berimajinasi dan berpikir secara abstrak.

Pertanyaannya, menurutmu, di antara dua hal itu, manakah yang lebih menggambarkan dirimu?

Melalui pertanyaan-pertanyaan Tes MBTI, kamu akan terbantu untuk menemukan kecenderunganmu dari dua hal tersebut. Membedakan berdasarkan kecenderungan diri terkait pengumpulan informasi soal dunia sekeliling adalah salah satu elemen Tes MBTI.

Thinking (T) - Feeling (F)

Setelah kamu mengumpulkan informasi dengan sensing-intuition, apa yang akan kamu lakukan? Yap! Tentu saja mengolah data yang ada menjadi sebuah pengetahuan yang akan menjadi pertimbanganmu dalam mengambil keputusan. Dalam hal ini, terdapat pula spektrum yang akan membandingkan caramu mempertimbangkan dan memutuskan.

Buatmu yang suka mengambil keputusan dengan data empiris atau teori yang objektif dan teruji, tentu kamu cenderung berada dalam spektrum thinking. Ketika kamu memutuskan sesuatu, kamu belajar dari fakta pengalaman masa lalumu maupun masa lalu orang lain untuk memastikan kamu tidak membuat kesalahan di masa depan.

Sementara itu, buat kamu yang memutuskan berdasarkan kata hatimu atau dengan mempertimbangkan orang lain di sekitarmu, kamu memiliki kecenderungan berada dalam spektrum feeling. Kecenderungan ini juga akan diuji melalui pertanyaan-pertanyaan di Tes MBTI.

Judging (J) - Preserving (P)

Setelah melihat ketiga elemen sebelumnya, tentu tak akan lengkap jika tidak melihat bagaimana caramu menangani hal-hal yang terjadi di dunia luar.

Hal ini juga berkaitan dengan caramu menjalankan keputusan-keputusan yang telah kamu buat sebelumnya. Buatmu yang memiliki kecenderungan judging, umumnya kamu lebih teguh kepada pendirianmu. Tidak mudah buatmu untuk berkompromi terkait hal-hal tertentu yang kamu nilai tidak sesuai denganmu.

Sebaliknya, untuk orang-orang yang memiliki kecenderungan preserving, mereka akan lebih fleksibel dan mampu beradaptasi dengan hal baru, terutama hal-hal yang tidak pernah mereka pikirkan sebelumnya.

Nantinya keempat elemen ini akan membentuk kombinasi kepribadianmu. Dari tiap-tiap tipe kepribadian tersebut, kamu dapat memperoleh insight soal kekuatan yang ada dalam dirimu. Bahkan hingga peluang karir yang mungkin cocok untukmu!

Tak hanya itu, dengan mempelajari tipe kepribadian orang lain, kamu juga dapat memahami dirinya dan membuatmu dapat menjalin interaksi yang lebih baik. Penting banget, kan?

 

Lantas, apakah aku selama-lamanya akan berkepribadian sama sesuai hasil tesku?

Jawabannya, tidak. Seorang penulis bernama Benjamin Hardy dalam bukunya Personality Isn’t Permanent menyebutkan bawa tes kepribadian seperti MBTI dapat membawa pengaruh buruk jika kamu membiarkannya melimitasi dirimu.

Riset menunjukkan bahwa kecenderungan seseorang bisa berubah dan tentunya, keenambelas kepribadian ini terlalu sedikit untuk bisa menjelaskan kepribadian seseorang yang amat kompleks.

Berdasarkan pengalaman pribadiku, sejak awal aku mengisi Tes MBTI empat tahun lalu, aku yang awalnya ENFP sudah dua kali berganti tipe, menjadi ETFP dan kemudian menjadi ENFJ hingga sekarang.

Tes psikologi, seperti Tes MBTI, membantumu untuk mengenali dirimu sendiri secara lebih baik berdasarkan citramu saat ini. Tentu tes ini tidak 100% memberikan jawaban yang benar sehingga kamu harus merefleksikan kembali hasil tesmu dengan keadaanmu sebenarnya.

Jika kamu ingin mengubah kekuranganmu, itu sangat mungkin untuk dilakukan. Aku menganjurkan kamu untuk mengambil Tes MBTI secara berkala agar mendapatkan hasil terkini soal keadaanmu saat ini.

Kamu terus berkembang, maka tentu kamu harus mendeteksi perubahan itu, bukan?

Perjalanan mengenali diri sendiri memang tidak mudah. Meskipun demikian, dengan menggunakan bantuan tes psikologi, seperti Tes MBTI, semoga kamu mampu merefleksikan diri dengan lebih baik.

Supaya kamu tidak terjebak dengan menjadikan deskripsi Tes MBTI sebagai penghambat dirimu untuk berkembang, kamu harus memastikan hidupmu terus dilengkapi dengan growth mindset.

 

Referensi

Cherry, K. (2020, September 17). Myers-Briggs Type Indicator: The 16 Personality Types. Retrieved November 05, 2020, from https://www.verywellmind.com/the-myers-briggs-type-indicator-2795583

Escalante, A., M.D. (2020, June 13). This New Book Argues That Many Personality Tests Are Flawed. Retrieved November 05, 2020, from https://www.psychologytoday.com/intl/blog/shouldstorm/202006/new-book-argues-many-personality-tests-are-flawed

Houston, E., B.Sc. (2020, October 12). Introvert vs Extrovert: A Look at the Spectrum and Psychology. Retrieved November 05, 2020, from https://positivepsychology.com/introversion-extroversion-spectrum/

MBTI. (2020). Myers-Briggs. Retrieved November 05, 2020, from https://www.psychologytoday.com/intl/basics/myers-briggs

Sumber foto:

Photo by Gabrielle Henderson on Unsplash

https://unsplash.com/photos/5HqtJT2l9Gw

 

 

Bagaimana Sih Internet Untuk Kehidupan? Internet of Things (IOT)

• Apa itu Internet of Things? 

 Internet of Things

Internet of Things, atau IoT, mengacu pada miliaran perangkat fisik di seluruh dunia yang sekarang terhubung ke internet, semuanya mengumpulkan dan berbagi data. Berkat kedatangan chip komputer super-murah dan jaringan nirkabel di mana-mana, memungkinkan untuk mengubah apa pun, dari sesuatu yang sekecil pil menjadi sesuatu yang sebesar pesawat terbang, menjadi bagian dari IoT. Menghubungkan semua objek yang berbeda ini dan menambahkan sensor ke dalamnya menambah tingkat kecerdasan digital ke perangkat yang seharusnya bodoh, memungkinkan mereka untuk mengkomunikasikan data waktu nyata tanpa melibatkan manusia. Internet of Things membuat tatanan dunia di sekitar kita lebih cerdas dan lebih responsif, menggabungkan alam semesta digital dan fisik. 

 • Apa Saja Contoh Perangkat Internet of Things? 


Hampir semua objek fisik dapat diubah menjadi perangkat IoT jika dapat terhubung ke internet untuk dikendalikan atau mengkomunikasikan informasi. Bohlam yang dapat dinyalakan menggunakan aplikasi smartphone adalah perangkat IoT, seperti halnya sensor gerak atau termostat pintar di kantor Anda atau lampu jalan yang terhubung. Perangkat IoT bisa sehalus mainan anak-anak atau seserius truk tanpa pengemudi. Beberapa objek yang lebih besar mungkin sendiri diisi dengan banyak komponen IoT yang lebih kecil, seperti mesin jet yang sekarang diisi dengan ribuan sensor yang mengumpulkan dan mengirimkan data kembali untuk memastikannya beroperasi secara efisien. Pada skala yang lebih besar, proyek kota pintar mengisi seluruh wilayah dengan sensor untuk membantu kita memahami dan mengendalikan lingkungan. Istilah IoT terutama digunakan untuk perangkat yang biasanya tidak diharapkan memiliki koneksi internet, dan yang dapat berkomunikasi dengan jaringan secara independen dari tindakan manusia. Untuk alasan ini, PC umumnya tidak dianggap sebagai perangkat IoT dan juga bukan smartphone -- meskipun yang terakhir dijejali dengan sensor. Namun, jam tangan pintar atau gelang kebugaran atau perangkat yang dapat dikenakan lainnya dapat dihitung sebagai perangkat IoT. 

• Bagaimana sejarah Internet of Things? 

Internet of Things
 






 

Gagasan untuk menambahkan sensor dan kecerdasan ke objek dasar telah dibahas sepanjang tahun 1980-an dan 1990-an (dan bisa dibilang ada beberapa nenek moyang yang jauh lebih awal), tetapi terlepas dari beberapa proyek awal -- termasuk mesin penjual otomatis yang terhubung ke internet -- kemajuannya lambat hanya karena teknologinya belum siap. Chip terlalu besar dan tebal serta tidak ada cara bagi objek untuk berkomunikasi secara efektif. Prosesor yang murah dan cukup hemat daya untuk semuanya tetapi sekali pakai diperlukan sebelum akhirnya menjadi hemat biaya untuk menghubungkan miliaran perangkat. Adopsi tag RFID - chip berdaya rendah yang dapat berkomunikasi secara nirkabel - memecahkan beberapa masalah ini, seiring dengan meningkatnya ketersediaan internet broadband dan jaringan seluler dan nirkabel. Adopsi IPv6 -- yang, antara lain, harus menyediakan alamat IP yang cukup untuk setiap perangkat yang mungkin dibutuhkan dunia (atau bahkan galaksi ini) -- juga merupakan langkah penting bagi skala IoT. Menambahkan tag RFID ke peralatan mahal untuk membantu melacak lokasinya adalah salah satu aplikasi IoT pertama. Namun sejak itu, biaya penambahan sensor dan koneksi internet ke objek terus menurun, dan para ahli memperkirakan bahwa fungsi dasar ini suatu hari nanti dapat berharga hanya 10 sen, sehingga memungkinkan untuk menghubungkan hampir semua hal ke internet. IoT pada awalnya paling menarik untuk bisnis dan manufaktur, di mana penerapannya kadang-kadang dikenal sebagai mesin-ke-mesin (M2M), tetapi penekanannya sekarang adalah mengisi rumah dan kantor kita dengan perangkat pintar, mengubahnya menjadi sesuatu yang relevan bagi hampir semua orang. setiap orang. Saran awal untuk perangkat yang terhubung ke internet termasuk 'blogjects' (objek yang membuat blog dan merekam data tentang diri mereka sendiri ke internet), komputasi di mana-mana (atau 'ubicomp'), komputasi tak terlihat, dan komputasi pervasif. Namun, Internet of Things dan IoT-lah yang macet. 

• Seberapa Besar Internet of Things? 

Besar dan semakin besar -- sudah ada lebih banyak hal yang terhubung daripada orang-orang di dunia. Perusahaan analis teknologi IDC memperkirakan bahwa secara total akan ada 41,6 miliar perangkat IoT yang terhubung pada tahun 2025, atau "sesuatu." Ini juga menunjukkan bahwa peralatan industri dan otomotif mewakili peluang terbesar dari "hal-hal" yang terhubung, tetapi juga melihat adopsi yang kuat dari rumah pintar dan perangkat yang dapat dikenakan dalam waktu dekat. Analis teknologi lainnya, Gartner, memperkirakan bahwa sektor perusahaan dan otomotif akan mencapai 5,8 miliar perangkat tahun ini, naik hampir seperempat pada 2019. Utilitas akan menjadi pengguna IoT tertinggi, berkat peluncuran smart meter yang berkelanjutan. Perangkat keamanan, berupa pendeteksi penyusup dan kamera web akan menjadi perangkat IoT terbesar kedua yang digunakan. Otomasi gedung – seperti pencahayaan terkoneksi – akan menjadi sektor dengan pertumbuhan tercepat, diikuti oleh otomotif (mobil terhubung) dan perawatan kesehatan (pemantauan kondisi kronis). 

• Apa manfaat Internet of Things untuk bisnis? 

Manfaat IoT untuk bisnis bergantung pada implementasi tertentu; kelincahan dan efisiensi biasanya menjadi pertimbangan utama. Idenya adalah bahwa perusahaan harus memiliki akses ke lebih banyak data tentang produk mereka sendiri dan sistem internal mereka sendiri, dan sebagai hasilnya, kemampuan yang lebih besar untuk membuat perubahan. Produsen menambahkan sensor ke komponen produk mereka sehingga mereka dapat mengirimkan kembali data tentang kinerjanya. Ini dapat membantu perusahaan mengetahui kapan suatu komponen cenderung gagal dan menukarnya sebelum menyebabkan kerusakan. Perusahaan juga dapat menggunakan data yang dihasilkan oleh sensor ini untuk membuat sistem dan rantai pasokan mereka lebih efisien, karena mereka akan memiliki data yang jauh lebih akurat tentang apa yang sebenarnya terjadi. Penggunaan IoT oleh perusahaan dapat dibagi menjadi dua segmen: penawaran khusus industri seperti sensor di pabrik pembangkit atau perangkat lokasi real-time untuk perawatan kesehatan; dan perangkat IoT yang dapat digunakan di semua industri, seperti AC pintar atau sistem keamanan. 

 • Apa itu Industrial Internet of Things? 

Industry 4.0


 

 

 

 

 

Industrial Internet of Things (IIoT) atau revolusi industri keempat atau Industry 4.0 adalah semua nama yang diberikan untuk penggunaan teknologi IoT dalam lingkungan bisnis. Konsepnya sama dengan perangkat IoT konsumen di rumah, tetapi dalam hal ini tujuannya adalah menggunakan kombinasi sensor, jaringan nirkabel, data besar, AI, dan analitik untuk mengukur dan mengoptimalkan proses industri. Jika diperkenalkan di seluruh rantai pasokan, bukan hanya perusahaan individu, dampaknya bisa lebih besar lagi dengan pengiriman material yang tepat waktu dan manajemen produksi dari awal hingga akhir. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja atau penghematan biaya adalah dua tujuan potensial, tetapi IIoT juga dapat menciptakan aliran pendapatan baru untuk bisnis; daripada hanya menjual produk mandiri – misalnya, seperti mesin – produsen juga dapat menjual perawatan prediktif mesin. 

• Apa manfaat Internet of Things bagi konsumen? 

IoT berjanji untuk membuat lingkungan kita -- rumah, kantor, dan kendaraan kita -- lebih cerdas, lebih terukur, dan... lebih cerewet. Speaker pintar seperti Amazon's Echo dan Google Home mempermudah memutar musik, menyetel timer, atau mendapatkan informasi. Sistem keamanan rumah memudahkan untuk memantau apa yang terjadi di dalam dan di luar, atau untuk melihat dan berbicara dengan pengunjung. Sementara itu, termostat pintar dapat membantu kita memanaskan rumah sebelum kita tiba kembali, dan bola lampu pintar dapat membuatnya tampak seperti kita di rumah bahkan ketika kita sedang keluar. Melihat ke luar rumah, sensor dapat membantu kita memahami betapa bising atau tercemarnya lingkungan kita. Mobil swakemudi dan kota pintar dapat mengubah cara kita membangun dan mengelola ruang publik kita. Namun, banyak dari inovasi ini dapat memiliki implikasi besar bagi privasi pribadi kita. 

• Internet of Things dan Rumah Pintar 

Bagi konsumen, rumah pintar mungkin adalah tempat di mana mereka cenderung berhubungan dengan hal-hal yang mendukung internet, dan ini adalah salah satu area di mana perusahaan teknologi besar (khususnya Amazon, Google, dan Apple) bersaing keras. Yang paling jelas adalah speaker pintar seperti Amazon's Echo, tetapi ada juga colokan pintar, bohlam, kamera, termostat, dan kulkas pintar yang banyak diejek. Namun selain menunjukkan antusiasme Anda terhadap gadget baru yang mengilap, ada sisi yang lebih serius dari aplikasi rumah pintar. Mereka mungkin dapat membantu orang tua tetap mandiri dan di rumah mereka sendiri lebih lama dengan mempermudah keluarga dan pengasuh untuk berkomunikasi dengan mereka dan memantau perkembangan mereka. Pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana rumah kita beroperasi, dan kemampuan untuk mengubah pengaturan tersebut, dapat membantu menghemat energi -- dengan memotong biaya pemanas, misalnya. 

• Bagaimana dengan keamanan Internet of Things? 

Keamanan adalah salah satu masalah terbesar dengan IoT. Sensor ini dalam banyak kasus mengumpulkan data yang sangat sensitif -- apa yang Anda katakan dan lakukan di rumah Anda sendiri, misalnya. Menjaga keamanan itu sangat penting untuk kepercayaan konsumen, tetapi sejauh ini rekam jejak keamanan IoT sangat buruk. Terlalu banyak perangkat IoT yang tidak terlalu memikirkan dasar-dasar keamanan, seperti mengenkripsi data saat transit dan saat istirahat. Cacat dalam perangkat lunak - bahkan kode lama dan digunakan dengan baik - ditemukan secara teratur, tetapi banyak perangkat IoT tidak memiliki kemampuan untuk ditambal, yang berarti mereka berisiko secara permanen. Peretas sekarang secara aktif menargetkan perangkat IoT seperti router dan webcam karena kurangnya keamanan yang melekat membuat mereka mudah dikompromikan dan digabungkan menjadi botnet raksasa. Kelemahan telah membuat perangkat rumah pintar seperti lemari es, oven, dan mesin pencuci piring terbuka untuk peretas. Para peneliti menemukan 100.000 webcam yang dapat diretas dengan mudah, sementara beberapa jam tangan pintar yang terhubung ke internet untuk anak-anak ditemukan mengandung kerentanan keamanan yang memungkinkan peretas melacak lokasi pemakainya, menguping percakapan, atau bahkan berkomunikasi dengan pengguna. Pemerintah semakin khawatir tentang risiko di sini. Pemerintah Inggris telah menerbitkan pedomannya sendiri seputar keamanan perangkat IoT konsumen. Ia mengharapkan perangkat memiliki kata sandi unik, bahwa perusahaan akan menyediakan titik kontak publik sehingga siapa pun dapat melaporkan kerentanan (dan ini akan ditindaklanjuti), dan bahwa produsen akan secara eksplisit menyatakan berapa lama perangkat akan mendapatkan pembaruan keamanan. Ini adalah daftar sederhana, tapi awal. Ketika biaya pembuatan objek pintar menjadi tidak berarti, masalah ini hanya akan menjadi lebih luas dan sulit dipecahkan. Semua ini juga berlaku dalam bisnis, tetapi taruhannya bahkan lebih tinggi. Menghubungkan mesin industri ke jaringan IoT meningkatkan potensi risiko peretas menemukan dan menyerang perangkat ini. Spionase industri atau serangan destruktif terhadap infrastruktur kritis merupakan risiko potensial. Itu berarti bisnis perlu memastikan bahwa jaringan ini terisolasi dan terlindungi, dengan enkripsi data dengan keamanan sensor, gateway, dan komponen lainnya sebagai kebutuhan. Namun, keadaan teknologi IoT saat ini membuatnya lebih sulit untuk dipastikan, seperti halnya kurangnya perencanaan keamanan IoT yang konsisten di seluruh organisasi. Itu sangat mengkhawatirkan mengingat kesediaan para peretas yang terdokumentasi untuk mengutak-atik sistem industri yang telah terhubung ke internet tetapi dibiarkan tidak terlindungi. IoT menjembatani kesenjangan antara dunia digital dan dunia fisik, yang berarti bahwa peretasan ke perangkat dapat memiliki konsekuensi dunia nyata yang berbahaya. Meretas sensor yang mengontrol suhu di pembangkit listrik bisa mengelabui operator untuk membuat keputusan yang berbahaya; mengendalikan mobil tanpa pengemudi juga bisa berakhir dengan bencana. 

• Bagaimana dengan privasi dan Internet of Things? 

Dengan semua sensor yang mengumpulkan data tentang semua yang Anda lakukan, IoT berpotensi menimbulkan masalah privasi dan keamanan yang sangat besar. Membeli rumah pintar: ia dapat mengetahui kapan Anda bangun (ketika mesin kopi pintar diaktifkan) dan seberapa baik Anda menyikat gigi (berkat sikat gigi pintar Anda), stasiun radio apa yang Anda dengarkan (berkat speaker pintar Anda), jenis makanan apa yang Anda makan (berkat oven atau lemari es pintar Anda), apa yang dipikirkan anak-anak Anda (berkat mainan pintar mereka), dan siapa yang mengunjungi Anda dan melewati rumah Anda (berkat bel pintu pintar Anda). Sementara perusahaan akan menghasilkan uang dari menjual objek pintar kepada Anda, model bisnis IoT mereka mungkin melibatkan penjualan setidaknya sebagian dari data itu juga. Apa yang terjadi pada data itu adalah masalah privasi yang sangat penting. Tidak semua perusahaan rumah pintar membangun model bisnis mereka seputar memanen dan menjual data Anda, tetapi beberapa melakukannya. Dan perlu diingat bahwa data IoT dapat digabungkan dengan bit data lain untuk membuat gambaran rinci yang mengejutkan tentang Anda. Sangat mudah untuk mengetahui banyak hal tentang seseorang dari beberapa pembacaan sensor yang berbeda. Dalam satu proyek, seorang peneliti menemukan bahwa dengan menganalisis data yang memetakan hanya konsumsi energi rumah, tingkat karbon monoksida dan karbon dioksida, suhu, dan kelembaban sepanjang hari, mereka dapat mengetahui apa yang sedang dimakan seseorang untuk makan malam. 

• IoT, Privasi, dan Bisnis 

Konsumen perlu memahami pertukaran data yang mereka lakukan dan apakah mereka senang dengan itu. Beberapa masalah yang sama berlaku untuk bisnis: apakah tim eksekutif Anda akan dengan senang hati mendiskusikan merger di ruang rapat yang dilengkapi dengan speaker dan kamera pintar, misalnya? Satu survei baru-baru ini menemukan bahwa empat dari lima perusahaan tidak akan dapat mengidentifikasi semua perangkat IoT di jaringan mereka. Produk IoT yang dipasang dengan buruk dapat dengan mudah membuka jaringan perusahaan untuk diserang oleh peretas, atau sekadar membocorkan data. Ini mungkin tampak seperti ancaman sepele tetapi bayangkan jika kunci pintar di kantor Anda menolak untuk dibuka suatu pagi atau stasiun cuaca pintar di kantor CEO digunakan oleh peretas untuk membuat pintu belakang ke jaringan Anda. 

• IoT dan Perang Siber 

Cyber Attack

 

 

 

 

 

 

 

IoT membuat komputasi menjadi fisik. Jadi, jika ada yang salah dengan perangkat IoT, mungkin ada konsekuensi besar di dunia nyata -- sesuatu yang sekarang sedang dipertimbangkan oleh negara-negara yang merencanakan strategi perang siber mereka. Pengarahan komunitas intelijen AS telah memperingatkan bahwa musuh negara itu sudah memiliki kemampuan untuk mengancam infrastruktur kritisnya serta "ekosistem yang lebih luas dari perangkat konsumen dan industri yang terhubung yang dikenal sebagai Internet of Things". Intelijen AS juga telah memperingatkan bahwa termostat, kamera, dan kompor yang terhubung semuanya dapat digunakan untuk memata-matai warga negara lain, atau untuk menyebabkan malapetaka jika diretas. Menambahkan elemen kunci infrastruktur kritis nasional (seperti bendungan, jembatan, dan elemen jaringan listrik) ke IoT membuatnya semakin penting bahwa keamanan seketat mungkin. 

• Internet of Things dan Data Perangkat 

IoT kemungkinan akan berisi satu atau lebih sensor yang akan digunakan untuk mengumpulkan data. Apa yang dikumpulkan oleh sensor-sensor itu akan bergantung pada perangkat individual dan tugasnya. Sensor di dalam mesin industri mungkin mengukur suhu atau tekanan; kamera keamanan mungkin memiliki sensor jarak bersama dengan suara dan video, sementara stasiun cuaca rumah Anda mungkin akan mengemas sensor kelembaban. Semua data sensor ini – dan masih banyak lagi – harus dikirim ke suatu tempat. Itu berarti perangkat IoT perlu mengirimkan data dan akan melakukannya melalui Wi-Fi, 4G, 5G, dan lainnya. Analis teknologi IDC menghitung bahwa dalam lima tahun gadget IoT akan menghasilkan 79,4 zettabytes data. Beberapa data IoT ini akan "kecil dan penuh" kata IDC – pembaruan cepat seperti pembacaan suhu dari sensor atau pembacaan dari smart meter. Perangkat lain mungkin membuat lalu lintas data dalam jumlah besar, seperti kamera pengintai video menggunakan visi komputer. IDC mengatakan jumlah data yang dibuat oleh perangkat IoT akan tumbuh pesat dalam beberapa tahun ke depan. Sebagian besar data dihasilkan oleh pengawasan video, katanya, tetapi penggunaan industri dan medis lainnya akan menghasilkan lebih banyak data dari waktu ke waktu. Dikatakan drone juga akan menjadi pendorong besar pembuatan data menggunakan kamera. Melihat lebih jauh, mobil self-driving juga akan menghasilkan sejumlah besar data sensor yang kaya termasuk audio dan video, serta data sensor otomotif yang lebih khusus. 

• Internet of Things dan Analitik Data Besar 

IoT menghasilkan sejumlah besar data: dari sensor yang terpasang pada bagian mesin atau sensor lingkungan, atau kata-kata yang kita teriakkan pada speaker pintar kita. Itu berarti IoT adalah pendorong signifikan proyek analitik data besar karena memungkinkan perusahaan untuk membuat kumpulan data yang sangat besar dan menganalisisnya. Memberikan sejumlah besar data kepada produsen tentang bagaimana komponennya berperilaku dalam situasi dunia nyata dapat membantu mereka melakukan perbaikan jauh lebih cepat, sementara data yang diambil dari sensor di sekitar kota dapat membantu perencana membuat arus lalu lintas lebih efisien. Data itu akan datang dalam berbagai bentuk – permintaan suara, video, suhu, atau pembacaan sensor lainnya, yang semuanya dapat ditambang untuk wawasan. Seperti yang dicatat oleh analis IDC, kategori metadata IoT adalah sumber data yang terus berkembang untuk dikelola dan dimanfaatkan. "Metadata adalah kandidat utama untuk dimasukkan ke dalam database NoSQL seperti MongoDB untuk membawa struktur ke konten yang tidak terstruktur atau dimasukkan ke dalam sistem kognitif untuk membawa tingkat pemahaman, kecerdasan, dan keteraturan baru ke lingkungan yang acak," katanya. Secara khusus, IoT akan mengirimkan sejumlah besar data real-time. Cisco menghitung bahwa koneksi mesin-ke-mesin yang mendukung aplikasi IoT akan mencapai lebih dari setengah dari total 27,1 miliar perangkat dan koneksi, dan akan menyumbang 5% dari lalu lintas IP global pada tahun 2021. 

• Internet of Things dan Cloud 

Jumlah besar data yang dihasilkan aplikasi IoT berarti bahwa banyak perusahaan akan memilih untuk melakukan pemrosesan data mereka di cloud daripada membangun kapasitas internal dalam jumlah besar. Raksasa komputasi awan sudah mendekati perusahaan-perusahaan ini: Microsoft memiliki suite Azure IoT-nya, sementara Amazon Web Services menyediakan berbagai layanan IoT, seperti halnya Google Cloud dan Google Drive. 

• Internet of Things dan Kota Pintar 

 
Dengan menyebarkan sejumlah besar sensor ke kota atau desa, perencana bisa mendapatkan ide yang lebih baik tentang apa yang sebenarnya terjadi, secara real time. Akibatnya, proyek kota pintar adalah fitur utama dari IoT. Kota-kota telah menghasilkan data dalam jumlah besar (dari kamera keamanan dan sensor lingkungan) dan sudah memiliki jaringan infrastruktur besar (seperti yang mengendalikan lampu lalu lintas). Proyek IoT bertujuan untuk menghubungkan ini, dan kemudian menambahkan kecerdasan lebih lanjut ke dalam sistem. Ada rencana untuk menyelimuti Kepulauan Balearic Spanyol dengan setengah juta sensor dan mengubahnya menjadi laboratorium untuk proyek IoT, misalnya. Satu skema dapat melibatkan departemen layanan sosial regional menggunakan sensor untuk membantu orang tua, sementara yang lain dapat mengidentifikasi apakah pantai menjadi terlalu ramai dan menawarkan alternatif untuk perenang. Dalam contoh lain, AT&T meluncurkan layanan untuk memantau infrastruktur seperti jembatan, jalan raya, dan kereta api dengan sensor berkemampuan LTE untuk memantau perubahan struktural seperti retakan dan kemiringan. Kemampuan untuk lebih memahami bagaimana sebuah kota berfungsi seharusnya memungkinkan para perencana untuk membuat perubahan dan memantau bagaimana hal ini meningkatkan kehidupan penduduk. Perusahaan teknologi besar melihat proyek kota pintar sebagai area yang berpotensi besar, dan banyak -- termasuk operator seluler dan perusahaan jaringan -- kini memposisikan diri untuk terlibat. 

• Bagaimana Internet of Things dan 5G terhubung dan berbagi data? 

5G Connection

 

 

 

 

 

 

Perangkat IoT menggunakan berbagai metode untuk menghubungkan dan berbagi data, meskipun sebagian besar akan menggunakan beberapa bentuk konektivitas nirkabel: rumah dan kantor akan menggunakan Wi-Fi standar, Zigbee atau Bluetooth Low Energy (atau bahkan Ethernet jika mereka tidak terlalu mobile) ; perangkat lain akan menggunakan LTE (teknologi yang ada termasuk Narrowband IoT dan LTE-M, sebagian besar ditujukan untuk perangkat kecil yang mengirimkan data dalam jumlah terbatas) atau bahkan koneksi satelit untuk berkomunikasi. Namun, banyaknya pilihan yang berbeda telah membuat beberapa orang berpendapat bahwa standar komunikasi IoT harus diterima dan dapat dioperasikan seperti Wi-Fi saat ini. Salah satu area pertumbuhan dalam beberapa tahun ke depan tidak diragukan lagi adalah penggunaan jaringan 5G untuk mendukung proyek IoT. 5G menawarkan kemampuan untuk memuat sebanyak satu juta perangkat 5G dalam satu kilometer persegi, yang berarti akan memungkinkan untuk menggunakan sejumlah besar sensor di area yang sangat kecil, membuat penerapan IoT industri skala besar menjadi lebih mungkin. Inggris baru saja memulai uji coba 5G dan IoT di dua 'pabrik pintar'. Namun, mungkin perlu beberapa waktu sebelum penyebaran 5G tersebar luas: Ericsson memperkirakan bahwa akan ada sekitar lima miliar perangkat IoT yang terhubung ke jaringan seluler pada tahun 2025, tetapi hanya sekitar seperempatnya yang akan menjadi IoT broadband, dengan 4G yang menghubungkan sebagian besar perangkat seluler. itu. Kamera pengintai luar ruang akan menjadi pasar terbesar untuk perangkat 5G IoT dalam waktu dekat, menurut Gartner, yang merupakan mayoritas (70%) perangkat 5G IoT tahun ini, sebelum turun menjadi sekitar 30% pada akhir tahun 2023, di titik mana mereka akan disalip oleh mobil yang terhubung. Perusahaan analis memperkirakan bahwa akan ada 3,5 juta perangkat 5G IoT yang digunakan tahun ini, dan hampir 50 juta pada tahun 2023. Dalam jangka panjang, industri otomotif akan menjadi sektor terbesar untuk kasus penggunaan 5G IoT, prediksinya. Salah satu tren yang mungkin terjadi adalah, seiring berkembangnya IoT, data yang dikirim untuk diproses di cloud bisa jadi lebih sedikit. Untuk menekan biaya, lebih banyak pemrosesan dapat dilakukan di perangkat dengan hanya data berguna yang dikirim kembali ke cloud – strategi yang dikenal sebagai 'komputasi tepi'. Ini akan membutuhkan teknologi baru – seperti server tepi anti-rusak yang dapat mengumpulkan dan menganalisis data jauh dari cloud atau pusat data perusahaan. 

• Data IoT dan Kecerdasan Buatan 

Perangkat IoT menghasilkan sejumlah besar data; itu mungkin informasi tentang suhu mesin atau apakah pintu terbuka atau tertutup atau pembacaan dari meteran pintar. Semua data IoT ini harus dikumpulkan, disimpan, dan dianalisis. Salah satu cara perusahaan memanfaatkan data ini adalah dengan memasukkannya ke dalam sistem kecerdasan buatan (AI) yang akan mengambil data IoT itu dan menggunakannya untuk membuat prediksi. Misalnya, Google telah menempatkan AI yang bertanggung jawab atas sistem pendingin pusat datanya. AI menggunakan data yang diambil dari ribuan sensor IoT, yang dimasukkan ke dalam jaringan saraf yang dalam, dan yang memprediksi bagaimana pilihan yang berbeda akan memengaruhi konsumsi energi di masa depan. Dengan menggunakan pembelajaran mesin dan AI, Google telah mampu membuat pusat datanya lebih efisien dan mengatakan bahwa teknologi yang sama dapat digunakan dalam pengaturan industri lainnya. 

• Evolusi IoT: Kemana Arah Internet of Things Selanjutnya? 

Karena harga sensor dan komunikasi terus turun, menambah lebih banyak perangkat ke IoT menjadi hemat biaya – bahkan jika dalam beberapa kasus ada sedikit manfaat nyata bagi konsumen. Deployment berada pada tahap awal; sebagian besar perusahaan yang terlibat dengan IoT sedang dalam tahap uji coba saat ini, sebagian besar karena teknologi yang diperlukan – teknologi sensor, 5G, dan analitik bertenaga pembelajaran mesin – masih dalam tahap pengembangan yang cukup awal. Ada banyak platform dan standar yang bersaing dan banyak vendor yang berbeda, dari pembuat perangkat hingga perusahaan perangkat lunak hingga operator jaringan, menginginkan sepotong kue. Masih belum jelas mana dari mereka yang akan menang. Tetapi tanpa standar, dan dengan masalah keamanan yang sedang berlangsung, kita kemungkinan akan melihat beberapa kesalahan keamanan IoT yang lebih besar dalam beberapa tahun ke depan. Karena jumlah perangkat yang terhubung terus meningkat, lingkungan hidup dan kerja kita akan dipenuhi dengan produk pintar – dengan asumsi kita bersedia menerima pertukaran keamanan dan privasi. Beberapa akan menyambut era baru hal-hal cerdas. Orang lain akan merindukan hari-hari ketika kursi hanyalah sebuah kursi.

Bagaimana sih Awal Mula Fenomena ‘SCBD’ (Sudirman-Citayam-Bojonggede-Depok)

·         Sejarah SCBD

Dikutip dari Wikipedia, Sudirman Central Business District atau SCBD adalah sebuah kawasan bisnis yang terletak di Jakarta Selatan, Indonesia, yang terdiri dari kondominium, gedung perkantoran, hotel, serta pusat perbelanjaan dan hiburan. Total luas SCBD adalah sekitar 45 hektar, yang dibagi menjadi 25 lot. Sekitar 13 hektar dari luas tersebut digunakan untuk jaringan jalan dan ruang terbuka hijau. SCBD didirikan atas gagasan sahabat Soeharto yaitu Bob Hasan yang berkolaborasi dengan Tomy Winata, Bambang Trihatmodjo, Sigit Harjojudanto, Sudwikatmono dan Salimin Prawiro Soemarto. Kini SCBD dimiliki oleh PT. Danayasa Artha Tama, anak perusahaan dari Artha Graha Network milik Tomy Winata. SCBD terletak di dalam Segitiga Emas Jakarta. Ada tujuh titik masuk dan keluar dari SCBD ke jalan yang berbeda di Jakarta. Sebagian besar gedung-gedung perkantoran di kawasan ini dihubungkan oleh terowongan pejalan kaki bawah tanah.



Pembangunan infrastruktur SCBD baru dimulai pada 1992 hingga 1993. Sejak saat itu, kawasan kumuh di jantung segitiga emas Jakarta pun bertransformasi menjadi kawasan elite dan modern.

Menara tertinggi kedua di Indonesia, Treasury Tower terletak di distrik ini. Jakarta Signature Tower, yang masih sedang dibangun di sini, akan menjadi bangunan tertinggi kelima di dunia.

 

·      Fenomena ‘SCBD’ (Sudirman-Citayam-Bojonggede-Depok) Fashion Week

Awal Munculnya Fenomena ‘SCBD’ (Sudirman-Citayam-Bojonggede-Depok) adalah sekitar bulan Juni 2022. Berawal dari banyaknya para remaja atau ABG (Anak Baru Gede) yang datang dari wilayah pinggiran Jakarta (CItayam, Bojonggede, dan Depok) dengan menggunakan sarana tranportasi KRL atau Commuter Line mengenakan busana yang nyentrik seperti ‘Harajuku’ di Jepang, maka tercetuslah fenomena ‘SCBD’ Fashion Week yang viral hinga kini. 
Dari banyaknya ABG tersebut, yang sangat menonjol dan terkenal diantaranya adalah Bonge dan Jeje Slebew.

 

Bonge

 



Eka Satria Saputra atau yang lebih dikenal dengan panggilan Bonge merupakan salah satu remaja asal Bojonggede yang sering nongkrong di kawasan Sudirman.
Panggilan Bonge berasal dari singkatan daerah asalnya Bojong Gede. Nama Bonge telah dikenal di sekitar kawasan Sudirman, Jakarta Pusat. Pasalnya, Bonge bisa menghabiskan waktu seharian hanya nongkrong di sekitar kawasan elite di Jakarta tersebut. Bahkan Bonge rela menginap di sekitar Sudirman apabila uangnya habis.
Awal mula Bonge dikenal lantaran gaya dan penampilannya yang cuek dan terkesan nyeleneh yang menjadi pusat perhatian dari sekian banyak remaja ABG di sana.
Bonge rupanya salah satu remaja yang putus sekolah sejak kelas 3 SD dikarenakan tidak ada biaya untuk melanjutkan sekolah. Kendati demikian, Bonge masih memiliki keinginan untuk melanjutkan sekolahnya hingga lulus kuliah.
Bonge awalnya hanya menjadi pengamen jalanan. Kini Ia sukses menjadi salah satu konten creator atau influencer dan mendapatkan banyak endorse. Siapa sangka kini Bonge dapat membeli mobil mewah (Vellfire) dengan Nopol inisial namanya hasil dari kerja keras selama ini.
 

Jeje Slebew


 

Jasmine Latika atau yang akrab dipanggil Jeje (Jeje Slebew) merupakan remaja wanita asal Citayam. Gadis yang disapa Jeje ini merupakan TikTokers kelahiran 2 Maret 2006. Ia merupakan anak tunggal yang lahir dan dibesarkan di Jakarta. Dia memiliki keturunan Indonesia-Belanda. Saat ini, orang tua Jeje berada di tempat yang berbeda, yakni sang ibu berada di Ciputat sedangkan ayahnya berada di Belanda.

Sama halnya dengan Bonge, Ia juga putus sekolah ketika kelas 3 SMP. Ia dikenal karena penampilan dan wajahnya yang mirip dengan artis Fuji Utami alias Fuji An.

Kini ia pun banyak tawaran untuk berkolaborasi dengan artis Youtube atau Youtuber lain untuk membuat konten diantaranya Fuji An, Atta Halilintar, Ria Ricis, dll. Baru-baru ini, Jeje pun dinobatkan menjadi Duta Aturan Nongkrong di kawasan Sudirman oleh Satuan Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Menteng karena memiliki pengaruh yang besar bagi remaja di kawasan tersebut.

Harapannya, Jeje bisa membantu Satpol PP untuk menghimbau para remaja untuk menaati tata tertib dan menjaga kebersihan di kawasan Sudirman.

Bagaimana Membedakan Fisik, Perilaku dan Nilai Hidup Orang Jepang, China dan Korea


Membedakan orang Jepang, China dan Korea dapat kita lihat tidak hanya secara fisik semata melainkan kita dapat melihat perilaku dan nilai hidup mereka. Budaya dan gaya hidup ketiga warga negara ini pastilah berbeda, hal inilah yang menyebabkan ketiga negara tersebut saat ini cukup diperhitungkan oleh dunia sebagai salah satu kekuatan Asia. Tanpa bermaksud SARA dan berusaha meresapi nilai baik yang dapat kita contoh dari mereka, berikut saya sajikan perbedaan ketiga negara ini ditinjau dari bentuk fisik, perilaku dan nilai budaya antara Orang Jepang, China dan Korea sebagai berikut :


•    Orang Jepang
 

Ciri Orang Jepang



A.    Ciri Fisik :

Orang Jepang cenderung memiliki struktur wajah oval bermata besar dan hidung yang lebih jelas. Wanita Jepang sering memakai make up tebal memberikan kesan warna kulit putih pucat.

B.    Perilaku Baik Yang Dapat Menginspirasi :

1. Ramah dan sopan
Khas budaya negara timur, penduduknya biasanya sangat ramah dan bersahabat. Orang Jepang cenderung untuk selalu menyapa dan mengucapkan salam kepada orang yang ditemuinya, sekalipun itu orang asing yang belum mereka kenal.

Sama halnya dengan budaya Jawa dan berbeda dengan budaya barat, budaya Jepang memperhatikan penghormatan dan sikap sopan kepada orang yang memiliki status sosial lebih tinggi atau lebih tua. Bahasa Jepang juga memiliki kosa kata khusus yang digunakan untuk menunjukkan penghormatan atau yang lebih sopan seperti “krama inggil” dalam bahasa Jawa.

2. Ekspresif
Mungkin inilah ciri yang paling mencolok dari orang Jepang. Kalau kalian pernah menonton dorama atau anime, atau membaca manga pasti sering menemui ciri ekspresif ini, bagaimana mereka menunjukkan rasa suka, sedih, terkejut dan lain-lainnya.

Ciri ekspresif ini juga yang menjadikan orang Jepang adalah teman mengobrol yang asyik. Dengan sifat ekspresif ini mereka bisa berkomunikasi dengan empati. Tidak peduli seberapa sederhananya topik pembicaraannya, hal itu bisa terasa sangat menarik karena respon ekspresif yang diberikan oleh orang Jepang. Mungkin ini juga alasan mengapa di setiap program TV-nya entah itu acara berita atau hiburan, melibatkan begitu banyak presenter.

3. Menghargai Usaha / Proses

 

Karakter Orang Jepang



Ini adalah salah satu karakter positif yang dimiliki oleh orang Jepang. Mereka tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi lebih berorientasi pada proses. Mereka sangat menghargai usaha dan kesungguhan seseorang. Sekalipun hasil yang dicapai oleh seseorang tidak sesuai dengan yang diharapkan, tetapi jika orang tersebut sudah berusaha dengan sangat keras, maka mereka akan mengapresiasi dengan baik orang tersebut. Sikap menghargai usaha ini juga tampak dari ekspresi mereka yang selalu bersemangat menyongsong setiap pekerjaan dan tantangan, karena mereka yakin dengan semangat dan kerja keras akan memberikan hasil yang baik. Yosh..ganbatte ne!

4. Tumbuh Sebagai Satu Komunitas

 
Komunitas Wanita Jepang memakai Kimono



Orang Jepang cenderung maju dan berkembang sebagai satu komunitas daripada sebagai individu-individu yang terpisah. Kultur kebersamaan ini bisa terlihat jika kita sudah bergabung dengan komunitas tertentu, misalnya di laboratorium, unit kegiatan mahasiswa, atau perusahaan. Mereka membentuk program-program atau kegiatan yang dapat memacu kemajuan bersama. Contohnya training bersama, konsep senior yang mendampingi junior, kegiatan saling mengajar atau knowledge transfer untuk mendistribusikan kemampuan anggota yang lebih unggul kepada anggota lainnya.

Selain itu ketika mereka sudah bergabung dalam komunitas tertentu, maka mereka lebih dikenal identitas komunitasnya daripada identitas individunya. Kombinasi antara kebanggaan akan komunitasnya dan usaha-usaha untuk memajukan komunitasnya inilah yang menjadikan masyarakat Jepang tumbuh dalam komunitas-komunitas yang kuat dan progresif.

5. Prosedural, Well Organized, Tekun, dan Teliti 

Untuk meraih hasil yang memuaskan, di dalam bekerja orang Jepang sangat memperhatikan urutan langkah-langkahnya. Jika mereka diberikan petunjuk untuk menyelesaikan pekerjaan atau menggunakan suatu alat, maka mereka akan dengan teliti membaca petunjuknya dari awal hingga akhir tanpa ada yang terlewat lalu benar-benar mengerjakan sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Sangat prosedural. Jangan heran ketika melihat seorang masinis kereta yang sudah bekerja puluhan tahun, ketika menjalankan tugasnya dia masih dengan semangat menunjuk-nunjuk panel-panel kontrol sambil berbicara pada dirinya sendiri, itu semata-mata dilakukan untuk memastikan dia tidak salah dalam melakukan tugasnya. Meski mereka telah sering menjalani rutinitas itu, ketekunan dan ketelitiannya tidak berkurang. Orang Jepang memang sangat cocok untuk jenis pekerjaan yang berupa rutinitas dan membutuhkan ketelitian.

Hal ini juga yang berlaku dalam hal mematuhi aturan lalu lintas atau peraturan lainnya. Tidak peduli kondisi di lapangan seperti apa atau apakah ada peluang untuk melanggar, mereka akan tetap mematuhi peraturan. Kalau kalian coba bertanya kepada mereka kenapa mereka selalu taat kepada setiap aturan, maka jawabannya akan sederhana karena itu adalah aturan, titik.

C.    Pilar Hidup / Nilai Budaya Orang Jepang

 
Pilar utama nilai-nilai budaya Jepang dikenal dengan wa (harmoni), kao (reputasi), dan omoiyari (loyalitas). Konsep wa mengandung makna mengedepankan semangat teamwork, menjaga hubungan baik, dan menghindari ego individu. Kao berarti wajah. Wajah merupakan cermin harga diri, reputasi, dan status sosial.

Masyarakat Jepang pada umumnya menghindari konfrontasi dan kritik terbuka secara langsung. Membuat orang lain “kehilangan muka” merupakan tindakan tabu dan dapat menyebabkan keretakan dalam hubungan bisnis. Sedangkan omoiyari berarti sikap empati dan loyalitas. Spirit omoiyari menekankan pentingnya membangun hubungan yang kuat berdasarkan kepercayaan dan kepentingan bersama dalam jangka panjang.

Kaizen

Kaizen merupakan istilah bahasa jepang terhadap continuous improvement.
Kai berarti perubahan, zen berarti baik.
Jadi kaizen berarti melakukan perubahan agar lebih baik secara terus menerus.


Bushido

Bushido adalah kode atau prinsip yg dianut oleh para samurai Jepang.
Prinsip bushido Menekankan pada kehormatan, keberanian, dan kesetian kepada atasan melebihi apapun.
Pejuang samurai yang ideal adalah mereka yang tidak mempunyai rasa takut terhadap kematian tetapi mereka takut jika tugas yang mereka emban tidak berhasil.

Maka tidaklah heran jika banyak pejuang Jepang yg melakukan harakiri (bunuh diri) jika mereka gagal dalam menjalankan tugas yg mereka emban.


Makoto

Makoto berarti bersungguh-sungguh dengan selalu berkata dan bertindak jujur dengan tidak berlaku curang baik kepada kawan maupun lawan.


Genchi Genbutsu

Definisi harfiah Genchi Genbutsu dari bahasa Jepang adalah ‘go and see the problem’.
Genchi genbutsu bukan sekadar teori, melainkan lebih menekankan pada praktek dimana kita harus langsung mendatangi masalah untuk mengetahui masalah tersebut.


Hansei

Dalam bahasa Jepang, hansei berarti perenungan.
Dalam manajemen bisnis, hansei berarti peninjauan ulang secara cermat yang dilakukan setelah tindakan diambil.
Tidak peduli hasil akhirnya sukses atau gagal, mereka tetap harus meninjau hasilnya.
Hansei berlawanan dengan pola pikir “KALAU TIDAK RUSAK BUAT APA DIPERBAIKI”.
Kebanyakan kita masih menunggu rusak baru diperbaiki.


•    Orang Cina

 

Ciri Orang China



A.    Ciri Fisik :

 
Orang Cina cenderung memiliki wajah bulat daripada orang Korea dan Jepang. Cina adalah negara multi-etnis besar tak seperti Korea dan Jepang (yang lebih etnis homogen) sehingga lebih sulit untuk membedakan.

B.    Perilaku Baik Yang Dapat Menginspirasi :

 
1.    Berdagang

Dalam mencari penghidupan, orang-orang Cina lebih memilih untuk berdagang. Berbeda dengan bangsa pribumi yang lebih memilih untuk menjadi pegawai, terutama Pegawai Negeri Sipil (PNS). Kepiawaian orang Cina dalam berdagang lalu menjadi rahasia umum. Orang Cina dapat membedakan dengan tegas antara urusan bisnis dan urusan pribadi. Hasil keuntungan harus digunakan untuk menghasilkan lebih banyak keuntungan lagi. Uang harus menjadi uang, bukan untuk menimbun utang atau berfoya-foya.

2. Berani Mengambil Resiko

Karena berdagang itu penuh resiko. Sifat bisnis pedagang Cina yang lain adalah tahan banting, Mereka harus kuat, termasuk sanggup mengorbankan diri dalam beberapa hal, seperti waktu, tenaga, dan uang demi mencapai tujuan menjadi orang kaya, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.


3. Kerja Keras

 

Karakter China Pekerja Keras



Percaya pada takdir, tapi tidak mau menyerah pada nasib, mereka percaya nasib ibarat roda, sesekali di atas dan sesekali di bawah. Kerja keras tanpa kenal lelah menjadi ciri dari orang Cina yang mengakibatkan mereka unggul dari yang lain. Ada filsafat Cina yang berbunyi seperti ini : "Hiduplah nikmat, maka nanti kau akan sengsara. Orang-orang yang sukses dibentuk dari kehidupan yang sulit". Jadi dalam berusaha, banyak pengusaha yang awalnya bersusah susah dahulu, kemudian baru ketika sudah kaya mulai berani bersenang-senang.

4. Enterprenuer yang Selalu Menjaga Kualitas dan Kepercayaan

Bangsa Cina ini mempunyai sifat-sifat yang agak aneh di banding bangsa-bangsa yang lain, orang Cina itu kalau yang terbaik untuk dijual, sedang yang jelek untuk dipakai sendiri. Orang Cina itu pekerja keras dan cerdas, orang Cina kalau ayahnya jualan kacang buntelan, maka pada saat anaknya nanti, usaha sudah menjadi pabrik kacang, jadi untuk faktor enterpreneurship mungkin cina itu nomor satu di dunia.

Di Cina sebulan umumnya bekerja 60 jam, enam hari seminggu. Meski sekitar 20 jam diantaranya terhitung lembur, tapi mereka tidak mendapatkan upah tambahan dari kerja ekstra itu. Kerja keras seolah-olah menjadi jalan satu-satunya, hal ini tidak perlu dipersoalkan jika kita memiliki pekerjaan yang kita senangi.

Ada ungkapan "Orang Cina bisa berdagang di kampung Melayu, tetapi orang Melayu belum tentu bisa berdagang di kawasan orang Cina", salah satu sebab adalah mereka lebih cincai, fleksibel, lebih ramah dan lebih menjaga "nama", karena mereka berpikiran jauh kedepan, bahwa kepercayaan adalah modal yang tak terbatas dalam bidang dagang, bukannya pribumi tidak mempunyai pemikiran itu, tetapi persentase yang mau memanfaatkan pemikiran dan sikap itulah yang belum merata.

5. Selalu Menginginkan Perubahan Secara Total


Hijrah adalah sebuah keharusan, orang itu harus hijrah bukan saja secara fisik melainkan juga mental, jiwa, dan mendekatkan diri pada-Nya. Keinginan seseorang untuk berubah adalah kunci utama keberhasilan orang Cina.

6. Belajar Dari Kegagalan dan Berusaha Mempertahankan Keberhasilan

Setiap pedagang Cina dapat mengambil hikmah dan belajar dari kegagalannya. Mereka mengevaluasi segala kekurangan, kelemahan, kesalahan, dan kegagalan. Mereka terus belajar dari kegagalan itu. Kegagalan pertama tidak dapat melunturkan semangatnya, sebaliknya justru akan membuatnya lebih gigih, kegagalan kedua dijadikannya pelajaran, kegagalan ketiga menjadikannya lebih bijak, kegagalan yang seterusnya akan menguji kesabaran dan ketabahannya. Gagal beberapa kali bagi orang cina tidak berarti akan gagal untuk seterusnya. Orang Cina percaya dan yakin mereka pasti akan berhasil suatu hari nanti.


C. Pilar Hidup / Nilai Budaya Orang China

Confucianism

Cina menganut Confucianism menjadi maju karena ajarannya yang tak menyukai kekerasan. Salah satu hal penting yang diajarkan ialah “Janganlah berbuat sesuatu yang kau tak inginkan orang berbuat kepadamu!”.

Ini jelas sekali bahwa kalau kita tak menyukai orang lain memaksakan kehendaknya kepada kita, janganlah kita memakai kekerasan yang sama kepada orang lain.

Ajaran penting lainnya ialah “Selalu hormatilah orang yang lebih tua, lebih-lebih orang tuamu”.
Prinsip lainnya adalah “Kalau kamu hidup mampu, jangan sampai saudara-saudaramu hidup berkekurangan!”.
Itulah salah satu prinsip yang menyebabkan keluarga keturunan Cina selalu memperhatikan saudara-saudara, jadi kalau yang satu kaya akan membantu yang kekurangan: memberikan pekerjaan, membantu secara moral dan finansial.


Guanxi

Guanxi dapat diartikan cerdik memanfaatkan jaringan.
Sebagai contoh, tidak punya uang untuk beli barang dagangan, bisa dilakukan dengan meminjam barang dagangan milik saudara. Laku baru bayar (sistem konsinyasi).
Kalau tidak punya pemasok cukup meminta jaminan dari relasi yang punya pemasok.
Untuk itu mereka berupaya membangun kepercayaan supaya bisa langgeng.


Shinyung

Shinyung adalah sikap saling mempercayai antarsesama.


•    Orang Korea  

 

Ciri Orang Korea

 

A.    Ciri Fisik :
 

Orang Korea cenderung memiliki wajah menyanjung dengan tulang pipi tinggi / persegi dan mata kecil dengan kelopak mata tunggal.

B.    Perilaku Baik Yang Dapat Menginspirasi :

1.    Profesional

Profesional dalam hal ini yaitu mengerti akan hak dan kewajiban mereka. Bagi mahasiswa, tidak ada kata bermain selain di akhir pekan. Bayangkan saja, di kampus mereka ada lapangan sepak bola yang sangat bagus yang bisa dipakai secara gratis selain di akhir pekan (bayar sekitar Rp 150.000,- per dua jam di akhir pekan), tetapi hampir tidak pernah ada yang menggunakannya di hari kerja. Lho, apa orang di sini tidak suka main sepak bola? Bukan, tetapi mereka menghabiskan hampir semua waktu mereka di hari biasa untuk belajar. Ketika tidak ada kuliah, maka yang mereka lakukan adalah ke perpustakaan atau tempat lain untuk belajar. Tidak ada nongkrong-nongkrong tidak jelas, bermain kartu, apalagi menonton bioskop . Lho, hidup mereka kasihan amat dong? Tidak juga. Namanya juga profesional, jadi ketika hari libur, mereka bermain sepuas-puasnya secara profesional juga. Hingga mabuk-mabukan segala (Ups, yang ini jangan ditiru ya! Hehehe…).

2.    Efisien Waktu dan Disiplin

 

Karakter Orang Korea



Hampir semua orang Korea sangat disiplin dan menghargai waktu, maka dari itu mereka sangat prepared / mempersiapkan dan menggunakan waktu mereka untuk melakukan segala sesuatunya se-efisien mungkin.

3.    Tidak Kerja Keras = Tidak Hidup

Jika kita amati para pelajar di Korea, kita mungkin akan bertanya-tanya mengapa mereka sibuk sekali belajar?
Beberapa pelajar Korea berpendapat, “Begitu banyak tenaga kerja di Korea, tetapi tidak sebanyak itu lapangan kerja yang tersedia. Karenanya, jika saya tidak belajar keras, saya tidak akan memperoleh nilai baik. Dan jika saya tidak memperoleh nilai baik, saya tidak akan memperoleh pekerjaan. Dan jika saya tidak memperoleh pekerjaan, saya tidak akan hidup.

Kami memang ingin hidup senang. Karenanya, kami akan senang-senang apabila sudah terjamin kami bisa terus melakukannya keesokan dan keesokan hari lagi. So, silakan bersenang-senang, asalkan tidak melupakan kodrat bahwa kita masih memiliki masa depan untuk diperjuangkan.

C.    Pilar Hidup / Nilai Budaya Orang Korea
 

Koenchanayo

Koenchanayo yg artinya toleransi dan menghargai orang lain.

Kibun  (mirip Kao)

Kibun berarti menghormati orang lain dan menghindari segala tindakan yang bisa menyebabkan Orang lain kehilangan muka.

Inhwa

Inhwa berarti pendekatan terhadap keharmonisan dalam kultur bisnis Korea.
Hal ini tercermin dalam rasa setia terhadap perusahaan.

Hahn

Hahn berarti energi hidup Untuk mengejar pendidikan dan melakukan pengorbanan diri demi meningkatkan kesejahteraan keluarga dan negara.

Jeong Do Management (mirip Kaizen)

Jeong Do Management merupakan acuan filosofi bagi LG.
Senantiasa menyediakan nilai tambah bagi konsumen dengan selalu melakukan inovasi berkelanjutan.